Pengikut

    Diberdayakan oleh Blogger.

SeluetChimoet

Selamat mengikuti perjalanan kata Chimoet ea..... jangan pernah bosan. Dan ingat! Saya masih belajar, jauh dari kesempurnaan. Dan semoga tulisan-tulisan saya berguna bagi sobt semua,,, ^_^

Entri Populer

Selasa, 26 April 2011

Sedikit Cerita di Kampung Betung

"Betung oh Betung"

Selasa, 26 April 2011

Berlokasi di Serasah Rimba, atau kami menamainya 'Betung' agak kerenan dikit. aq sudah menginjakkan kaki di sana sekitar setahun lebih 4 bulanan. Waktu yang lumayan lama terasa. Kenapa aku bisa sampai ke kampung itu, ceritanya panjang sekali. Tak cukup waktu sejam dua jam untuk menuliskannya. Mungkin di lain kali akan aku tuliskan biar orang tau kisah sedih,bahagia, terharu, kesal dan nano-nano ku. hah...lupakan!
Awalnya aku merasa menjadi seekor kura-kura yang berkutat di bawah tempurung yang teramat berat. Konon kata orang tempurungnya itulah yang membuat jalannya terseok-seok, entahlah. Aku belum sempat mewawancarai si kura-kura itu secara ekskusif. Hidup dalam segala kesederhanaan dan kemanualan membuatku waktu itu terpaksa menelan ludah saja. apa mau dikata. mulai dari mandi di tempat terbuka dengan menggunakan basahan (orang menyebutnya 'kain samping'), mengambil air dengan katrol menggunakan tali yang teramat panjang dan ember yang memberatkan, menggunakan lampu minyak_yang membuatku mesti rajin-rajin membersihkan lubang hidungku. HITAM! auch.... Aku sempat benar-benar syok dengan yang satu ini. konon, ketika aku bangun pagi-pagi, aku ngupil. eh gak taunya yang ada di tanganku adalah noda hitam. Sontak aku heran. "Kenapa bisa ya?" Setelah ditanya barulah aku tahu kalau itu pengaruh dari lampu minyak yang aku gunakan di kamar terlalu besar apinya. ckckckck
Selain itu, ada yang lebih parah. Aku mesti bersahabat dengan tempurung, dengan 'bara', dengan setrika besi berat entah berapa kilo, serta kipas kertas yang mesti aku kibaskan untuk mengeluarkan hangatnya..... Kayak memanggang sate aku waktu itu. Sekali seminggu aku berkutat dengan bahan-bahan itu. Ditemani juga dengan peluh yang menganak sungai. Sumpah, semua urat-uratku keluar. Dan kalau tidak hati-hati dia bisa saja mencium baju-baju ku dengan bibir merah hangat membaranya. Terciptalah lobang mengesalkan. hahaha
"nasib....nasib," ujar ku saja. 
Tapi jujur. Lama-lama aku terbiasa dengan keadaan itu. Keadaan yang semuanya mesti manual. Semuanya serba dengan tangan. Serasa aku terlahir ke era 60-an. Hmmmm
Mungkin dulu orang tuaku hidup seperti ini. Mungkin juga orang tua teman-temanku. Tapi rasanya, sulit diterima karena katanya Indonesia adalah negara berkembang yang kaya. Tapi tak disangka tak dinyana, ada juga titik-titik daerah yang masih sangat tertinggal. Untung saja mereka sudah mengenal diesel. Jadi setiap jam 19.00-24.00 malam ada beberapa rumah_yang pemiliknya tergolong berada_ yang terang benderang dengan cahaya lampu. Di samping rumahnya pastilah berdiri warung kayu, yang pukul 18.00 Wib saja sudah dipenuhi penduduk kampung berdesakan untuk menyaksikan film sinetron kesayangan mereka. Ingat! hanya untuk film sinetron. Mereka jarang menyaksikan berita, wawancara, atau informasi lainnya. Mereka tak terbiasa. Dapat menonton Shiren Sungkar saja itu sudah sangat cukup bagi mereka. Dan keadaan itu membuatku ikut-ikutan haus hiburan juga. "Biarlah, setidaknya aku melihat juga perkembangan tampang-tampang seleb Indonesia. Tambah cantik atau bagaimana," seloroh ku. Kesempatan ini ku lakoni dengan memanfaatkan jendela di tepi kamar yang berada di samping warung itu. Jika jendelanya dibuka, maka akan tampak tivi 24 inci dari arah samping. "Lumayan lah." Kalau saat itu difoto aksiku menonton 'mancogok-cogok' di pintu dan di upload ke facebook mungkin akan tertawalah teman-temanku. hahahahah
Tapi sekarang berbeda. Aku tak betah berlama-lama dengan keadaan itu. Untung saja, sebelum Bupati lama lengser dari jabatannya, kepemerintahannya sempat memperbaiki jalan sekitar bulan Oktober 2010. Perbaikan jalan yang menurutku sudah bagus. Sudah lebih baik dari yang saat pertama aku menginjakkan kaki di sana.Padahal kalau menurut kalian (pembaca) mungkin belum apa-apa. Maklum, jalanan berpasir, yang terkadang muncul batu-batu besar, dan di beberapa titik berlubang, juga tergenang air tatkala hujan. Dan ada juga titik yang akan licin jika terkena hujan sedikit saja, maklum tanahnya tanah liat, belum terkena pasir. Dan jalan ini sepanjang kurang lebih 3 km dari jalan aspal. Di kanan dan kirinya kebun sawit, kebun karet. Sangat sunyi.
Aku berani. Aku yakinkan diri. Aku harus melanjutkan apa yang selama ini ingin ku capai. 'JADI PENULIS'!  MENERBITKAN BUKU KUMPULAN CERPEN.
"Aku tak bisa diam saja, jika ditunggu tetaplah aku akan menjadi kura-kura saja," yakinku. Ku pikir di mana pun aku tinggal pasti ada positif dan ada negatifnya. Dan tidak akan ada yang sempurna. "Jika dapat yang dihati, pasti tak dapat apa ingin hati". Itu adalah hukum alam.
Jika masih berbetah di Betong, maka aku akan tetap jadi kura-kura, mengubur semua keinginanku, apa yang telah ku pelajari selama ini di SKK Ganto (tempat dulu ku dididik menulis). Namun dengan ketenangan, tidak susah menempuh perjalanan, hanya jalan kaki saja ke sekolah sekitar 5 menit.
Namun, jika jadi kuturutkan hati besar ku, maka aku akan 'bebas'. Aku akan mengejar cita ku, menulis, mendapat perkembangan informasi, dan melihat dunia luar. Dengan konsekuensi aku mesti menempuh perjalanan panjang dan berat itu pulang-pergi. Menyita waktu sekitar 20 menit untuk pergi saja. Dan jika hujan, maka bersiap2lah aku untuk berbasah-basah, jatuh atau tergelincir. 
Memang tak ada yang sempurna. Aku harus memutuskan.
Dan aku pilih memperturutkan hati besar ku. Tentunya setelah mengantongi izin dari keluarga, dan semangat dari para sahabat ku.
AKU PINDAH.
Pindah ke tempat yang Insyaallah akan lebih baik.
"Mudah-mudahan jiwa nekat seperti jiwaku akan diikuti segera oleh 3 saudaraku di sana. Aku menunggu kalian." hehe
Sebenarnya bukan cerita panjang lebar di atas yang menjadi inti pembicaraanku di tulisan kali ini. Begini, masalah kepindahan tak lah aku utarakan pada siapa-siapa. Hanya dadakan saja, ketika keluarga ku datang, semalam sebelumnya aku sampaikan maksud hati pada 'AMAK N ABAK' orang tua angkatku di Betung. Siangnya, langsung angkat barang, maklum Ama ku sudah datang jauh-jauh dari Bukittinggi untuk membantu mengangkat barang. Sontak, semua orang di Betung kaget. Tak menyangka mereka. Berbondong-bondong mereka ke rumah untuk melihat prosesi angkat barangku. hmmm Apa hendak dikata, aku yang terhitung primadona di kampung mereka telah membuat mereka gempar dan bertanya-tanya. Kenapa aku pindah? 
"Ingin tukar suasana saja," jawabku ringan. Terkadang aku juga menjawab dengan, "Ada nenek yang mesti aku temani, dia butuh aku untuk menghapus kesepiannya". Alasan!
Begitulah, dari hari yang tak tentu. Berganti waktu. Besoknya setelah kepindahanku, aku ke sekolah seperti bias, dengan ketegaran yang agak menggetir. Tentunya pula dengan senyum yang selalu basahi bibirku, inginku perlihatkan kepada orang-orang itu, aku bertanggung jawab dengan keputusan ku. 
Tapi di sekolah, anak-anak sudah mulai berbisik-bisik masalah kepindahan ku. entah dari mana mereka tau. Cepat sekali berkembang informasi selebriti dalam kampung seperti aku. hehe
Tak hanya hari itu, hari-hari berikutnya aku hanya disibukkan menjawab pertanyaannya mereka yang tak berganti-ganti, hanya orangnya saja yang berganti. "Kenapa pindah?"
"Huf,,,,, sepertinya mereka tak mengerti!" Batinku.

                                                                                                         SeluetChimoet_2011

1 komentar:

  1. Sarasah Rimba itu dimana?
    Ada baiknya tentang tempat ini dieksplore agak detail, tentu dengan bahasa yg enak dan ngalir. Sebab yg baca tulisan Yosi tak tak semua tahu dimana lokasi tsb.
    Jika dibuat essay foto pasti akan lebih lengkap perjalanan Yosi yg ditulis dalam blog ini.

    BalasHapus

About Me

Foto saya
aq seorang gadis Minang yang lahir di antara 6 saudara2 q sebagai anak ke-5. Lahir dari keluarga sederhana yang mengajarkan q bahwa hidup itu adalah usaha n keyakinan 'Kun faya kun'...bagaimana pun keadaan, jika mau berusaha untuk merubahnya,,,maka pasti akan berubah,,,seperti sekarang,seperti yang keluarga q rasakan. walaupun sekarang 'Apa' telah tiada, tapi msh ada 'Ama' tercinta, 4 kakak, 2 adik, n 10 ponkan, serta MC n Naxyamie yang mengelilingi q,,,aq bahagia ada mereka...

Template by: Free Blog Templates